Jumat, 03 Mei 2013

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL ”GEBOK” DALAM MENGAJARKAN MATEMATIKA

A. PERMAINAN “GEBOK” “Gebok” adalah suara yang biasa ditimbulkan apabila bola karet yang digunakan dalam permainan ini mengenai anggota badan dari pemain, sehingga permainan ini dikenal dengan nama permainan “Gebok” Permainan “Gebok” sudah sangat lama dikenal di Indonesia. Permainan ini terkenal diberbagai daerah di tanah air dengan nama yang berbeda-beda dengan alat yang berbeda namun pada prinsipnya aturan permainannya sama. Di daerah Sunda misalnya, permainan ini dikenal dengan nama bebencaran. Permainan bebencaran menggunakan tumpukan pecahan genting sebagai targetnya. Bencar artinya terurai atau terpecah, sehingga bebencaran menunjuk pada upaya pemain untuk selalu memencarkan potongan genteng yang semula ditumpuk rapih di atas tanah (http://bagusardisaputro.blogspot.com). Di daerah Sulawesi Selatan permainan ini dikenal dengan nama “ boy-boyan” dan menggunakan tumpukan batu yang disusun sebagai targetnya. Sedangkan di daerah Pati Jawa Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Permainan gebok menggunakan bola karet (Bola Tenis) dan beberapa kaleng susu bekas. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki atau perempuan dan jumlah pemain tidak ditentukan. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak berumur 6 sampai 12 tahun. Dalam permainan ini tidak diperlukan peralatan khusus, yang dibutuhkan hanya 15 buah buah kaleng susu bekas yang disusun bertingkat dan sebuah bola karet. Permainan ini juga membutuhkan halaman yang cukup luas, biasanya anak-anak menggunakan halaman rumah sebagai tempat bermain. Secara selintas dapat diperoleh gambarkan bahwa permainan ini adalah permainan beregu, dimana dalam satu regu minimal berjumlah 2 orang. Kelompok bermain dibagi menjadi dua yaitu regu penyusun dan regu penjaga. Setiap anggota regu penyusun akan bekerja sama dalam menyusun tumpukan kaleng secara bertingkat sedangkan regu penjaga akan bekerja sama dalam melempar bola ( bola akan dinyatakan “mati” apabila terlalu lama berada ditangan salah satu anggota regu penjaga ) Aturan Permainan : Siswa dibagi ke dalam dua kelompok bermain, misal regu A dan regu B. Kemudian buat lingkaran kurang lebih bergaris tengah 50 cm untuk menempatkan tumpukan kaleng susu bekas atau sesuai dengan jumlah kaleng yang digunakan, dan buatlah garis batas yang berjarak 20-25 meter (sesuai kesepakatan) dari tumpukan kaleng susu bekas. Lakukan undian antara regu A dan regu B, misal regu B menang, maka secara bergantian setiap anggota dari regu B berusaha melempar tumpukan kaleng dengan bola tenis dari luar garis batas yang ditentukan. Setiap anggota berkesempatan melakukan 1 kali lemparan. Bila semua anggota regu B tidak ada yang mengenai tumpukan, maka ganti regu A yang bermain. Bila semua anggota regu A juga tidak ada yang mengenai tumpukan, maka ganti regu B yang bermain, demikian seterusnya hingga ada salah satu regu yang dapat mengenai tumpukan kaleng (target). Bila ada lemparan yang mengenai tumpukan kaleng, misalkan lemparan dari salah satu anggota regu A dapat mengenai tumpukan kaleng, maka dengan cepat anggota regu A yang lain berusaha untuk menyusun kembali tumpukan kaleng yang berserakan, sedang anggota dari regu B berusaha mengambil bola tenis untuk melempar anggota regu A yang sedang menyusun kembali tumpukan kaleng susu bekas. Anggota regu A berpencar, berusaha agar tidak terkena lemparan bola dari regu B, bila lemparan regu B tidak mengenai anggota badan dari regu A, maka regu Aakan terus menumpuk target sampai selesai. Jika anggota regu A selesai menumpuk target tanpa terkena lemparan dari anggota regu B, maka regu B dinyatakan kalah. Sebagai hukuman, setiap anggota kelompok B berdiri di dalam lingkaran menggantikan targetnya, kemudian secara bergantian setiap anggota dari regu A melempar anggota regu B dengan bola tenis dari luar garis batas yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya bergantian regu A yang memegang bola dan regu B yang akan menata tumpukan kalengnya. Pada dasarnya prinsip dari permainan ini adalah salah satu regu menumpuk target, sedangkan regu yang memegang bola berusaha untuk mengganggu dengan melempar bola tenis ke salah satu regu yang menyusun kaleng (target). B. PENERAPAN PERMAINAN “GEBOK” DALAM KONSEP MEMBILANG SECARA BERURUTAN Permainan “Gebok” adalah salah satu permainan tradisional yang dapat digunakan dalam menjelaskan konsep membilang secara berurutan pada siswa kelas III SD. Pada pembelajaran matematika siswa kelas III SD/MI semester ganjil, terdapat materi Letak Bilangan Pada Garis Bilangan. Pada meteri pembelajaran tersebut salah satu tujuan yang akan dicapai adalah siswa diharapkan dapat membilang secara berurutan. Permainan “Gebok” dapat digunakan untuk melatih siswa menentukan letak bilangan pada garis bilangan pada siswa SD/MI kelas III sebagai berikut : Urutan bilangan pada garis bilangan di atas menunjukkan makin ke kanan bilangannya makin besar. Bilangan yang terletak di sebelah kanan lebih besar daripada bilangan yang terletak di sebelah kiri, hal tersebut dapat dilakukan dengan memberi angka pada setiap kaleng susu bekas yang digunakan dalam permainan “Gebok”. Perhatikan gambar dibawah ini: Contoh kasus: Misalkan dalam satu kelas terdapat 20 0rang siswa, maka siswa tersebut dibagi menjadi 4 regu, dimana masing-masing regu beranggotakan 5 orang siswa. Sehingga terdapat 2 kelompok pemain. Sebelum permainan dimulai, kaleng susu bekas yang sudah diberi label angka disusun dalam bentuk tumpukan seperti gambar diatas. Kemudian kedua regu di undi, anggota regu yang menang berdiri pada garis pelempar sedangkan anggota regu yang kalah berjaga di sekitar tumpukan kaleng. Misalkan regu A memenangkan undian maka anggota regu A berdiri pada garis pelempar untuk melempar tumpukan kaleng yang sudah disusun tadi dengan bola karet yang sudah disiapkan. Misalkan lemparan bola karet dari anggota regu A berhasil mengenai sebagian tumpukan kaleng, sehingga tumpukan kaleng yang tersisa nampak seperti gambar berikut : Maka anggota regu A yang lain berusaha untuk menyusun kembali tumpukan kaleng yang berserakan, sedang anggota dari regu B berusaha mengambil bola tenis untuk melempar anggota regu A yang sedang menyusun kembali tumpukan kaleng susu bekas. Anggota regu A berpencar agar tidak terkena lemparan bola dari regu B. Dalam menyusun kaleng yang terjatuh, siswa membutuhkan konsep membilang secara berurutan. Kaleng-kaleng yang berjatuhan harus disusun sesuai dengan angka yang tertera pada kaleng seperti pada susunan awal. Siswa dari anggota regu A, memilih angka antara 4 dan 7 yaitu angka 5 dan 6. Kemudian memilih angka antara 11 dan 14 yaitu angka 12 dan 13, begitu seterusnya hingga susunan kaleng selesai. Kegiatan psikomotorik permainan ini tetap mengarah pada aspek kognitif siswa, tetapi dibarengi pula oleh aspek afektif yang harus ditanamkan pada siswa antara lain yaitu menanamkan sikap berani bertindak dan membuat keputusan, ulet, mengembangkan sikap bersosialisasi, menanamkan sikap jujur, menanamkan kemampuan berkomunikasi, menanamkan sikap toleransi dan demokrasi.

Fungsi Media Pembelajaran

Pada tahun 1965 pengaruh pendekatan sistem mulai memasuki khazanah pendidikan dan pembelajaran. Hal tersebut mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Perencanaan dan pengembangan pembelajaran dilaksanakan secara sistematik berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari sini kemudian berkembang suatu konsep pendekatan sistem, dan memanfaatkan media. Perkembangan media pembelajaran memang mengikuti perkembangan teknologi pendidikan. Apabila ditelaah lebih lanjut, berkembangnya paradigm dalam teknologi pendidikan mempengaruhi perkembangan media pembelajaran, adalah sebagai berikut : a. Dalam paradigm pertama, media pembelajaran sama dengan alat peraga audio visual yang dipakai oleh instruktur untuk melaksanakan tugasnya. b. Dalam paradigma kedua, media dipandang sebagai sesuatu yang dikembangkan secara sistemik serta berpegang kepada kaidah komunikasi. c. Dalam paradigm ketiga, media dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran dan karena itu menghendaki adanya perubahan pada komponen-komponen lain dalam proses pembelajaran. d. Media pembelajaran, dalam paradigm keempat, lebih dipandang sebagai salah satu sumber yang dengan sengaja dan bertujuan dikembangkan dan atau dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Kita sekarang berada dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang singkat. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, walaupun dalam derajat yang berbeda-beda. Di Negara-negara yang telah maju media telah mempengaruhi kehidupan hamper sepanjang waktu jaga. Bahkan seorang arsitek terkemuka, Buckminster Fuller dalam Haney dan Ulmer, menyatakan bahwa media adalah orang tua ketiga ( guru adalah orang tua kedua). Di Indonesia kecenderungan kea rah itu sudah mulai tampak, dengan telah diudarakannya oleh pihak swasta “Televisi Pendidikan” mulai tahun 1991, yang disiarkan keseluruh pelosok tanah air. Dengan konsepsi yang makin mantap, fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian seorang guru dapat memusatkan tugasnya pada aspek aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.

Jumat, 26 April 2013

Fakta unik seputar Harry Potter !

Hai semua, pasti ga ada yang ga tau sama novel dan film satu ni "Harry Potter"? film yang begitu fenomenal dan selalu di tunggu-tunggu kehadirannya... Ketujuh novel yang bercerita tentang pengalaman sang penyihir muda Harry Potter bersama para sahabatnya, musuh bebuyutan sang penyihir jahat, sampai kehidupan di sekolah asrama Hogwart, seakan-akan menjadi benar-benar nyata dalam pikiran fansnya. Para fans pun terkadang menganggap mereka nyata seperti para karakternya, berikut beberapa kejadian lain yang tak kalah luar biasanya. Apa saja? * Fans Tom Felton ingin mengadopsinya. Hal ini terjadi ketika Felton berkunjung ke AS, di mana ada seorang fans yang ingin menjadi wali resminya selama dirinya masih di bawah umur. Mereka pun mengajaknya tinggal di rumah, yang dinamai, (guess!) Malfoy Manor! * Burung hantu jadi langka gara-gara Harry Potter. Semakin banyak orang yang meniru kehidupan para penyihir dalam novel dan filmHARRY POTTER, termasuk kebiasaan memelihara burung hantu. Oleh karena ini, spesies burung hantu liar menjadi terancam dengan banyak orang yang memburunya. * Foto-foto Emma Watson dijadikan obyek pemuas pedofilia. Hal ini dilakukan oleh seorang penyendiri yang akhirnya ditangkap pihak berwajib. Foto kepala Emma diutak-atik lewat fotoshop, dan dipasangkan dengan tubuh lain, sementara sang pelaku memasangkan kepalanya ke tubuh Harry Potter agar bisa ‘menyatu’ dengan Emma. Sang pelaku akhirnya dilepaskan karena terbukti tidak menyebarkan foto yang hanya digunakan untuk kepentingan pribadi ini. * Jumpa fans paling aneh. Rupert Grint dan Daniel Radcliffe pernah mengalami jumpa fans paling aneh dengan seorang fans fanatik dari Jepang. Karena keterbatasan bahasa, sang fans lantas menyentuh Grint (setelah diperbolehkan) dan membaui jari yang sempat menyentuh sang pemeran Ron Weasley ini. Sang fans juga membuat Radcliffesalting dengan jabat tangan yang benar-benar lama (mungkin terlama). Radcliffepun hanya bisa mengulang-ulang, “Apa katamu?” * Harry Potter dijadikan ‘adegan porno’. Beberapa site di internet akan mengawal para browser ke gambar-gambar, video, atau narasi porno menggunakan para tokoh HARRY POTTER, seperti adegan panas antara Draco dan Harry, Draco dan Ron, Harry dan George, Remus dan Kingsley, dan banyak lagi! * Emma Watson dikuntit mahasiswa Harvard. Emma, yang sekarang bersekolah di Harvard, pernah mengalami kejadian mencekam ketika sekelompok orang menguntit dan menakut-nakutinya melalui Twitter dengan kata-kata yang seolah-olah mereka menguntitnya ke mana saja. * Seorang fans menusuk fans lain ketika mengantri di acara Comic Con. Perselisihan disebabkan karena rasa iri karena salah seorang fans dengan gampangnya mendapat kursi yang telah ‘disimpan’ untuknya, sedangkan yang lain harus mengantri lebih dari 8 jam. Fans yang tidak terima ini lantas menusukkan sebuah bolpoin ke mata fans yang lain! Ouch! * Beberapa band dinamakan sesuai dengan cerita HARRY POTTER Beberapa band (yang rata-rata beraliran rock) ini menggunakan nama-nama yang dikenal lewat kisah HARRY POTTER, seperti The Luna Lovegoods, The Hagrids, the Mudblood, The Dementors, Lord Voldemort, Harry and the Potters, The Butterbeer Experience, dan banyak lagi. * Ini dia fans HARRY POTTER sejati! Dalam sebuah kontes, didapatkan seorang pemuda yang mengaku fans sejatiHARRY POTTER. Darinya, didapatkan beberapa fakta mengejutkan seperti dia telah membaca novelnya lebih dari 100 kali, dia punya setiap merchandise yang diluncurkan, 3 kamar di rumahnya dipenuhi dengan merchandise HARRY POTTER, dia mengenakan jubah penyihir ke pesta dansa sekolah, dia menggambar karakter-karakter HARRY POTTER, dia punya tato HARRY POTTER di lehernya, dan dia punya pakaian HARRY POTTER yang cukup banyak sehingga dia bisa mengenakan pakaian-pakaian ini saja (tanpa yang lain) selama tiga bulan, dan akan selalu berbeda setiap hari. Wow! * Bocoran menyebalkan. Sebal nggak kalau kau masih akan membaca atau menonton film dan tiba-tiba ada seseorang yang berkoar mengenai cerita atau ending-nya, padahal inilah yang seru buatmu? Inilah yang terjadi dalam beberapa even perilisan novel HARRY POTTER. Beberapa orang justru ingin mengganggu dengan berkoar-koar tentang jalan ceritanya kepada orang-orang yang mengantri. * Seorang anak pernah ditangkap karena menerjemahkan novel HARRY POTTER ke bahasa Prancis. Saking tidak sabarnay menunggu edisi terjemahan HARRY POTTER dalam bahasa Prancis, seorang anak menerjemahkan tiga bab dari novel HARRY POTTER, dan ditangkap karena dianggap menyalahi novel yang sebenarnya belum terbit. * Antrian Harry Potter Theme Park. Ketika dibuka, para fans sudah setia menunggu dibukanya Harry Potter Theme Park sejak jam 2 pagi! Dan keadaan ini diperparah dengan kenyataan bahwa mereka harus mengantri di temperatur Florida yang sangat panas! * Tato Harry Potter jadi trend. Tribal? Sepertinya sudah out of date karena sekarang berbagai tema dari kisah HARRY POTTER dijadikan tato oleh beberapa pecintanya. Jangan salah, karena tato-tato ini masih ‘sangar’ loh walaupun bergambar HARRY POTTER, apalagi karena sang empunya adalah pria-pria bertubuh kekar! Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook